Corporate social
responsibility BNI46
Jakarta, 22
Juni 2013. PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat komitmennya untuk
menghijaukan bumi melalui serangkaian program penanaman pohon. Kali ini,
penanaman pohon dilakukan BNI secara serentak di 15 wilayah, masing-masing
sebanyak 1.946 pohon sesuai dengan dengan tahun berdirinya bank BUMN ini,
sehingga ada 29.190 pohon tanaman keras kayu dan buah yang ditanam sebagai
bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 BNI tahun 2013.
Penanaman
pohon ini dimulai secara simbolis oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dan
Wakil Direktur Utama Felia salim di sekitar Bandar Udara Halim Perdana Kusuma,
Jakarta, Sabtu (22/6/2016). Pada saat bersamaan, Direksi BNI yang lain menyebar
ke seluruh wilayah untuk menanam pohon.
Di wilayah
Jakarta lainnya, seperti di Waduk Pluit, penanaman dilakukan oleh manajemen
BNI, yaitu Direktur Business Banking BNI Krishna R Suparto dan Sutirta
Budiman; serta Direktur Risiko BNI Sutanto yang menanam pohon di Gunung
Halimun, Bogor, Jawa Barat. Di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, penanaman
dilakukan oleh Direktur Konsumer & Ritel BNI Darmadi Sutanto; di Karang
Asem, Bali pohon-pohon ditanam oleh Direktur Operasional & TI BNI Suwoko
Singoastro serta Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen; lalu di Surabaya
ada Direktur Jaringan dan Layanan BNI Honggo Widjojo Kangmasto; serta Direktur
Tresuri & FI BNI Adi Setianto serta Direktur Hukum dan Kepatuhan BNI Ahdi
Jumhari Luddin menanam pohon di Bukit Imogiri, Yogyakarta.
Gatot
menekankan, penanaman pohon yang dilakukan BNI ini dimaksudkan untuk mendukung
program pemerintah, yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dan 41%,
serta menyokong program OBIT (one billion Indonesian trees) atau
penanaman 1 (satu) miliar pohon setiap tahun.
“Langkah ini
juga sesuai dengan misi ke–4 BNI, yaitu Meningkatkan kepedulian dan tanggung
jawab terhadap lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Jenis pohon
yang ditanam sangat bervariasi. Pohon tanaman keras kayu (frontier) yang
ditanam kali ini antara lain jabon, mahoni, sengon, jati, rasamala, dan kayu
afrika, serta pohon kayu keras lokal atau endemik. Selain itu, ada pohon
tanaman buah, misalnya nangka, rambutan, sirsak, mangga, durian, jambu, serta
buah lokal, khas, dan endemik.
Lokasi
penanaman merata di daerah-daerah yang sangat membutuhkan penghijauan, seperti
perkotaan, pesisir, dan pegunungan. Lahan penanaman mencakup lahan milik pemerintah;
lahan yang diperuntukan bagi fasilitas umum seperti komplek perkantoran,
perumahan, terminal, sekolah, kampus, dan lokasi peribadatan. Penanaman juga
merambah ke lahan kritis yang membutuhkan konservasi dan diupayakan bukan lahan
produktif milik perorangan atau individu.
Serap 20,5
Juta Ton Karbon
Hingga saat
ini, jumlah pohon yang telah ditanam BNI di berbagai wilayah di Indonesia
mencapai 4,829 juta pohon, yang diantaranya sebanyak 1 juta pohon ditanam
sepanjang tahun 2011, sebanyak 1,299 juta pohon ditanam sepanjang tahun 2012,
dan 2,529 juta pohon ditanam sejak awal tahun 2013 hingga saat ini. Pohon-pohon
itu diperhitungkan telah mampu menyerap karbon sekitar 20,5 juta ton.
Berbagai
langkah telah dilakukan BNI untuk memastikan kerberlangsungan program penanaman
pohon ini. Salah satunya adalah bekerjasama dengan Paguyuban Budiasi dalam “Program
Pembibitan Sejuta Pohon Tanaman Keras” di Desa Kadu Mangu, Babakan
Madang, Bogor, Jawa Barat. Melalui kerja sama ini, BNI mendapatkan kepastian
pasokan bibit-bibit pohon untuk ditanam, mulai dari pohon trembesi,
sengon, jabon, mahoni, meranti, jati, gamelina, afrika, suren dan pohon asli
Jawa Barat seperti rasamala, puspa, putri, damar, menteng, kupa gowok, kemang,
pala, jamblang, kemiri, dan khaya. Pada tahun 2013, BNI dan Budiasi akan
membibitkan 2 juta pohon tanaman keras dan 10.000 tanaman langka.
BNI juga
memiliki Program Hutan Kota yang dibangun melalui kerja sama antara BNI dengan
mitra lokal dan pemerintah kota setempat. Program hutan kota BNI merupakan
perwujudan public-private partnership dengan melibatkan partisipasi dan
pemberdayaan masyarakat lokal. Hutan Kota dan Taman Kota yang dibangun oleh BNI
antara lain di Aceh, Solo, Bali, Wonosari dan kota-kota lain sedang dalam
proses negosiasi.
Konsistensi
dalam bersikap sebagai pelaku Green Banking mendorong BNI untuk
bergabung dengan UN Global Compact dengan menjadi penandatangan Global
Compact di Bali, pada 23 Maret 2013 oleh Wakil Direktur Utama Felia Salim. United
Nations Global Compact (UN Global Compact) adalah sebutan untuk
perusahaan-perusahaan yang secara sukarela menyelaraskan usaha dan strateginya
dengan sepuluh prinsip universal di bidang hak asasi manusia, ketenagakerjaan,
lingkungan hidup dan anti korupsi serta mengambil tindakan dalam mendukung
tujuan PBB termasuk Millenium Development. Dengan menjalankan kesepuluh
prinsip tersebut, dunia usaha sebagai penggerak perekonomian global dapat
mendorong terciptanya market, perdagangan, teknologi, dan jasa keuangan
yang menghasilkan manfaat ekonomi dan keberlanjutan (sustainability)
bagi masyarakat luas. Sebelumnya sejak 2005, BNI adalah signatory UNEP-FI
(United Nations Environment Program – Finance Initiatives) dan pada tahun 2011
menjadi salah satu pendiri IBCSD (Indonesia Business Council for Sustainable
Development)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar